Perpaduan Adat Jawa-Minang pada Pernikahan Sabrina dan Prima – Pernikahan dengan mengusung nuansa tradisional memang selalu mencuri perhatian lewat keindahannya. Seperti pasangan yang menampilkan dua perbedaan latar belakang pada momen indahnya ini. Mengangkat tema perpaduan adat Jawa & Minang keduanya tampil penuh pesona dengan konsep pernikahan yang unik! Simak cerita selengkapnya di sini!
Proses Perkenalan
Awal mula pertemuan keduanya terjadi di kantor pada saat mereka menjalani magang, dimana Prima yang saat itu sedang menyusun skripsi sarjananya, bertemu dengan Sabrina yang masih menduduki tahun kedua perkuliahan.
“Berasal dari latar belakang dan kepribadian yang bertolak belakang, awalnya aku gak menyangka bisa menjalani hubungan spesial bersama Prima yang kini ku panggil ‘abang’. Bahkan kami berdua pun tidak punya mutual friend sama sekali. Abang yang sangat extrovert dan street smart bisa mengimbangiku yang super textbook dan do everything by the rules. Our relationship is the art of constantly finding out each other’s middle ground”.
Konsep Pernikahan
Mereka mengambil konsep pernikahan tradisional modern dengan menggunakan adat Minang saat Akad dan Jawa untuk resepsi. Alasannya karena dari dulu Sabrina menginginkan pernikahan adat Indonesia. Kecintaannya terhadap sejarah, budaya Indonesia, pakaian tradisional dan prinitilan yang etnik, membuatnya ingin mewujudkan konsep pernikahan yang tematik. Selain itu, alasan keduanya memilih dua adat yang berbeda karena mereka ingin adil terhadap budaya masing-masing. Keluarga Prima yang berasal dari Padang sedangkan Sabrina merupakan keturunan Jawa, sehingga sang ayah menginginkan sang putri memakai paes di hari pernikahannya.
“Jujur aku sebenarnya bingung sekali saat menentukan adat mana saat akad dan resepsi, apalagi harus menjaga perasaan dua keluarga dan sesepuh. Akan tetapi, semua pihak sangat suportif dan toleransi satu sama lain. Definisi penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan kami sekeluarga”.
Dekorasi Pernikahan
Sabrina dan Prima mempercayakan dekorasi pernikahan mereka pada Griyo Palastri. Keduanya memang menginginkan pernikahan yang berbeda dan berkesan, yang tidak hanya buat mereka dan keluarga saja namun juga untuk para tamu yang hadir. Untuk itulah mereka memilih konsep “Pesta Rakyat”, lewat tema ini Sabrina berharap para tamu bisa masuk ke dalam suasana alun-alun suatu kota di Jawa yang masih kental dengan budaya tradisional. Mulai dari Rumah joglo hingga dekorasi berupa sayur mayur yang memperbolehkan para tamu membawa ke rumah mereka supaya tidak mubazir.
“Untuk minang kami mengedepankan adat minang yang kental mengingat acara akad nikah adalah hal yang sakral. Kami memilih warna bold yaitu gold dan merah untuk dekorasi supaya bisa mengimbangi bajuku yang berwarna terracotta”
Lalu Sabrina juga sempat menjelaskan makna dari tiap elemen yang ada dalam dekorasi resepsinya yang mengusung adat Jawa.
- Galeri kain batik yang melambangakan sandang, kebutuhan primer manusia yaitu bahan pakaian.
- Buah-buahan dan sayur mayur yang melambangkan pangan, kebutuhan primer manusia yaitu bahan makanan. Selain itu, diharapkan ini bisa menjadi simbol kemakmuran bagi pengantin dan keluarga.
- Rumah joglo yang melambangkan papan, kebutuhan primer manusia berupa tempat tinggal.
- Warungan dengan kursi bakso dan lesehan dibawah pohon yang menghidangkan jamu tradisional dan stall kopi kenangan supaya tamu tidak bosan saat bercengkrama dengan kerabatanya.
- Warungan dengan mainan “jadul” supaya anak-anak kondusif.
- Warungan dengan buah dan sayur mayur segar yang dijadikan stall buah, desert dan salad.
- Lampu Malioboro.
- Gamelan corner yang dimainkan langsung oleh para pekerja seni saat menyambut pengantin dalam prosesi kirab.
- Ruang tamu eyang dan sepeda onthel yang dijadikan sebagai area Photobooth.
Semua keinginan mereka ini dapat diwujudkan dengan sempurna oleh tim Griyo Palastri. Bahkan menurut Sabrina, Pak Eko selaku owner Griyo Palastri benar-benar men-deliver semuanya di luar ekspektasi.
Make Up & Hair Do
Makeup artist yang Sabrina percayakan di hari pernikahannya adalah Marlene Hariman. Setelah ia dilamar oleh Prima, hal pertama yang ditentukan adalah tanggal pernikahan. Mengapa tanggal? Karena vendor pertama yang ingin di book adalah Marlene Hariman. Meskipun saat itu Ia belum tau mau menikah dimana, konsepnya seperti apa, tapi yang terpenting adalah membayarkan DP untuk me-lock jadwal.
“Rasanya kalo makeup adat Ci Marlene juara ya, aku bingung harus mulai dari mana intinya konsepnya tuh my face, but elevated yang manglingi tapi soft at the same time”.
Lalu untuk tatanan rambutnya, Sabrina memilih suntiang untuk akad. Bahkan ia sangat excited karena sudah membayangkan bahwa looks nya nanti akan elevated sekali dengan aksesoris khas pengantin Minangkabau ini. Sedangkan untuk Paes, Sabrina memilih Enny Paes untuk memberikan sentuhan khas putri Solo. Tatanan rambutnya yang rapi dan sempurna membuat penampilan Sabrina makin sempurna.
Rancangan Kebaya
Untuk kebaya yang digunakan, Sabrina memilih rancangan dari Gugi Nugraha untuk akad nikah, dan untuk resepsi ia sewa dari Anggun Busana. Ia memilih warna terracotta yang manis dan kalem untuk akad dikarenakan adat Minang biasanya lekat dengan warna-warna bold seperti merah dan biru, namun karena ini akan dikenakan saat akad jadi Sabrina memilih untuk men tone down sedikit warnanya. Sedangkan untuk Resepsi yang berkonsep Jawa, ia memilih kebaya velvet berbahan bludru hitam khas Jawa.
Tips untuk para brides to be
- Know What You Want
Be it general concept or each and every detail. Ketahui apa yang kamu inginkan, karena nantinya semua akan mengikuti, seperti pemilihan vendor, budget dan detail yang diinginkan. Jangan lupa juga untuk berdiskusi dengan keluarga.
2. Prioritise
Buatlah list prioritas, kira-kira apa yang ingin ditonjolkan. Jadi sekiranya nanti ada yang “kurang puas”, kamu nggak terlalu menyesal karena you already did your best on what you want. Dengan menyusun prioritas ini, kamu juga jadi lebih gampang memutuskan budget.
3. Communicate
Mengkomunikasikan ke vendor tentang apa-apa yang kita mau juga jadi hal yang penting supaya mereka bisa men-deliver semua secara sempurna. Sampaikan hal yang kita mau ke mereka, gapapa kok asal tetap in a good way. Saranku pilih vendor yang sekiranya satu visi misi dan mampu berhubungan dengan baik ke klien supaya nanti diskuisinya juga nyaman.
Sabrina juga memberikan beberapa saran terkait pemilihan vendor fotografi dan dekorasi.
- Fotografi
Saat memilih vendor foto, sebaiknya cari tau apa yang sebenarnya kamu cari, apakah wajah, detail wedding, moment, atau candid photo. Dari sini kamu bisa memilih vendor dengan prioritas tersebut. Selain itu meng hiring 2 vendor foto juga tidak ada salahnya, dimana satu vendor untuk professional, beauty dan keluarga. Lalu satu lagi untuk mengambil candid moments. Karena sekarang ini sudah banyak vendor foto yang provide analog cam! Dan yang terpenting, kamu bisa pilih vendor yang sesuai dengan taste kalian. Ini bisa untuk save budget.
- Dekorasi
Setiap vendor memiliki ciri khas masing-masing, jadi tinggal bagaimana kita menemukan mana yang paling sesuai dengan konsep pernikahan kita. Selain itu, dekorasi akan bagus jika disupport dengan lightning yang tepat. Kamu bisa mempercayakan vendor lighting dengan vendor dekor sebab mereka sudah biasa bekerja sama.
Kerapihan, presisi, perfection : Suryo Decor & Stupa Caspea
Spesialis bunga asli: Azka Anggun & Rumah Kampung Decor
Artsy, kreatif, out of the box : Griyo Palastri