Pernikahan secara adat memang memiliki keseruan yang menarik untuk dilihat. Dimulai Ritual adat pra-nikah hingga pasca-menikah. Serangkaian ritual tradisi yang syarat akan simbol-simbol budaya ini menyimpan makna dan filosofi yang berbeda-beda juga, sehingga tidak heran jika upacara adat ini mengundang keingintahuan.
Yuk Intip keseruan Ritual Kacar Kucur
Pernikahan adat jawa memang lengkap dengan serangkaian upacara adat. Selain ritual pernikahan Jawa seperti pingitan, siraman, dan midodareni. Namun ada lagi prosesi yang bisa kamu intip keseruannya, yaitu ritual kacar kucur.
Kacar kucur merupakan prosesi mengucurkan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, gabah, padi, beras kuning, jagung, beberapa bumbu dapur, bunga sritaman, dan uang logam.
Prosesi ini adalah bentuk simbolik bagaimana seorang suami bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dengan memberikan nafkah atau penghasilannya kepada istri.
Lalu, si istri dengan selembar kain putih yang ditaruh diatas selembar tikar tua yang diletakkan diatas pangkuannya akan menerima dengan segenap hati. Yang maknanya adalah istri akan menjadi ibu rumah tangga yang baik dan berhati-hati menjaga pemberian sang suami.
Ritual kacar kucur yang dilakukan dengan simbol-simbol ini, memang membangkitkan keseruan dalam sebuah acara pernikahan, hingga tak pelak mengundang gelak tawa dari para tamu undangan yang datang. Keseruan dan kecerian ini juga menampik anggapan bahwa pernikahan yang menggunakan ritual adat identik dengan acara yang kaku dan membosankan.
Lihat juga : Upacara Sungkeman: Momen yang Mengharu Biru Penuh Makna