Meet the Expert: Certified Financial Planner, Aliyah Natasya – Financial literacy kini jadi mata pelajaran wajib untuk para calon pengantin. Pasalnya banyak keluarga di Indonesia yang belum memiliki cukup ilmu dalam pengelolaan dan manajemen keuangan dan berakibat pada ketiadaannya arah serta kecenderungan untuk boros dalam mengelola keuangan rumah tangga.
Seputar Pernikahan kali ini berkesempatan untuk berkenalan dan ngobrol dengan salah satu certified financial planner yang sudah berpengalaman dalam dunia ini. Aliyah Natasya atau yang lebih akrab dipanggil Aliyah ini ternyata termotivasi untuk mendalami ilmu finansial karena sempat mengalami kejatuhan finansial di keluarga loh!
Yuk kita simak wawancara eksklusif Seputar Pernikahan dengan Aliyah Natasya.
Halo Aliyah, senang sekali rasanya bisa mendapatkan kesempatan untuk interview dan ngobrol lebih jauh dengan Kamu. Boleh diceritain gak bagaimana sih awalnya Kamu mulai mendalami ilmu seputar ekonomi dan finansial?
Awalnya gak sengaja, mungkin karena aku kerja di bank, dan aku kerja (menjadi) consumer banking, jadi melayani para nasabah individu. Dari situ (Aku) belajar deh tentang produk-produk finansial. Tapi memang ketika S2 keluargaku menginginkan Aku untuk mengambil pilihan (bidang studi) antara bisnis dan ekonomi.
Dan seperti pepatah ibuku, bisa karena biasa, biasa karena terpaksa. Siapa sangka yang (awalnya) terpaksa belajar ekonomi dan finansial justru bisa jadi ladang berkah buat diri sendiri dan juga semoga buat teman-teman.
Apa yang bikin Kamu tertarik untuk mendalami ilmu finansial?
Ada dua alasan yang membuat Aku mendalami ilmu finansial.
Yang pertama adalah kejatuhan finansial di keluarga. Tadinya kayaknya hidupku full of privilege gitu, tapi dengan adanya krisis ekonomi, dan ternyata susah untuk bangkit dari keterpurukan jadi ngerasa hidup itu ke-down grade. Setelah itu ada rasa yang bikin aku termotivasi pelan-pelan, (bahwa) ternyata gak harus kok bergantung sama keluarga. Dengan kekuatan diri kita sendiri kita (juga) bisa recover dan menuju perbaikan ekonomi.
Yang Aku sadari juga, ternyata perbaikan ekonomi ini kalau based on my experience didasari dari tiga hal. Perbaikan cara berpikir, kelapangan hati untuk menerima berbagai pelajaran hidup, dan yang ketiga, bergaulah sama orang-orang yang emang bisa menaikkan kapasitas kamu.
Yang kedua, tadi Aku bilang nih Aku kerja di dunia per-bank-an. Ketemu customer-customer kaya raya yang ada di Indonesia. Mereka bisa membuat uang itu bekerja, itu satu. Yang kedua mereka bisa nih menghasilkan uang, even uang yang ada di tabungan aja bisa dihasilkan lagi gitu, gak cuman didiemin.
Jadi ada hal-hal yang Aku gak pernah tahu sebelumnya. Tapi ternyata kalau mau kaya secara finansial kamu memang harus kaya dengan pengalaman, kemauan berani mencoba, dan kemampuan untuk mengukur resiko.
Kamu biasanya menerima konsultasi keuangan mengenai apa saja?
Biasanya aku menerima konsultasi keuangan pribadi.
Biasanya yang mau benahin (kondisi finansial). Dan ternyata setelah tiga tahun lebih menjalani konsultasi financial check-up, Aku menyadari bahwa semua tentang finansial Kamu adalah refleksi dari cara kamu membuat keputusan dalam hidup, itu satu. Yang kedua ternyata cara pandang kita melihat pesimisme dan optimisme itu juga berpengaruh untuk cara kita menghasilkan uang.
Dari berbagai konsultasi, yang paling sering Aku terima sebenarnya konsultasi ibu-ibu. Ibu-ibu yang mungkin udah resign kerja, ibu-ibu yang punya tabungan (tapi) uangnya gak tahu mau diapain, atau ibu-ibu dan perempuan yang biasanya gak yakin, udah sepinter apapun, kadang mereka (tetap) butuh diyakinkan, dikonfirmasi bahwa ‘oh keuangan kamu sehat, kamu boleh nih nambah asset, atau kamu bisa investasi di sini’.
Boleh diceritain gak, momen apa sih yang paling gak bisa Kamu lupakan selama menjadi financial planner?
Momen paling gak lupa adalah (ketika) ada yang marah kayak ‘kok gue ke financial planner gak jadi kaya yah?’
Dari namanya aja financial planner yah, Saya membantu merencanakan finansial Anda, memberi nasehat, melihat blueprint, membuat roadmap, atau memberi advice-advice yang sebaiknya dilakukan untuk taking financial action.
Jadi banyak yang mengira ‘oh kalo gue ke financial planner, gue pasti kaya.’ Padahal enggak. Yang pasti bisa bikin kaya ya keputusan kita sendiri untuk take action to the next level. Nah, itu sih momen yang lumayan gak bikin Aku lupa.
Dan ternyata (setelah) jadi financial planner, Aku terima banyak DM yang (menginfokan) ternyata sharing yang Aku anggap kecil itu lumayan bisa ber-impact ya untuk banyak orang. Jadi itu juga yang kadang kalo lagi cape bikin aku keep going.
Kamu kan aktif memberikan edukasi finansial ke temen-temen semua. Temen-temen bisa lihat konten Kamu dimana dan pembahasannya itu mengenai apa saja?
Biasanya sih orang-orang nemuin Aku di Instagram @aliyah.natasya, thanks to social media. Rencananya 2024 ini pengen bikin series lebih konsisten nih di YouTube dan lebih targeting untuk bisa ngasih edukasi dan live advice. Karena, setelah Aku sadari juga kegagalan kita melakukan berbagai macam keputusan finansial itu juga karena dari behaviour dan pemikiran kita sendiri.
Jadi pesan yang pengen aku highlight di 2024 ini adalah better mindset akan membuat better financial condition. Cuman memang untuk membuat keputusan finansial yang berkualitas kamu butuh pengetahuan, kamu butuh informasi, kamu butuh temen ngobrol yang tepat, kamu butuh menemukan advice-advice yang lebih bijak.
Kalau diantara temen-temen ada yang mau berkonsultasi dengan Aliyah, mereka bisa menghubungi Kamu lewat mana?
Sementara ini kalau mau menghubungi bisa langsung klik link yang ada di bio Instagram Aku yah @aliyah.natasya
Ada tips gak buat temen-temen yang baru mau menikah, apa sih yang wajib banget diperhatiin untuk wedding budgeting?
Untuk wedding budgeting sebenernya gak apa-apa menurut aku kalau kamu mau menikah dengan pesta yang sesuai dengan keinginan kamu. Tapi di satu sisi kamu (juga) gak bisa punya everything itu perfect.
Jadi kamu coba deh set-up sama pasangan kamu, apanih budget-budget yang paling penting buat perkawinan kalian. Kalau waktu itu Aku nomor satu itu adalah fotografer dan videografer, karena menurutku itu abadi banget. Yang kedua buat Aku pribadi itu adalah memastikan keluarga mengingat hari pernikahanku, jadi salah satu budget yang lumayan besar saat itu adalah baju seragam.
Dan yang ketiga itu budget makanan. Karena memang kita menghargai orang-orang yang sudah datang dan pengen mereka menikmati (acara).
Pesan Aku sih sesuaikan dengan budget yang kalian miliki sebagai pasangan. Kalaupun ada sumbangan dari orang tua silahkan digunakan saja.
This is your wedding reception, it’s part of your financial responsibility. Karena menurut Aku kalau kalian tidak bisa agree di budget-budget pernikahan, akan susah kedepannya untuk agree di budget-budget tahapan pernikahan selanjutnya.