Rangkaian upacara pernikahan salah satunya dilalui dengan upacara sungkeman. Upacara sungkeman memang sudah menjadi tradisi budaya Indonesia khususnya adat Jawa. Pada sungkeman inilah biasanya momen yang paling mengharu biru, baik untuk kedua mempelai pengantin maupun tamu undangan yang menyaksikan.
Upacara Sungkeman: Momen yang Mengharu Biru Penuh Makna
Sungkeman yang dilakukan dengan cara berlutut atau jongkok didepan orang tua seperti seolah-olah menyembah, dan disaat itu orangtua memberikan nasehat dan restu untuk sang anak untuk membina rumah tangga yang baru akan dijalani olehnya.
Tapi tahukah kamu apa sebenarnya makna dari tradisi sungkeman yang sering kita lihat ini?
Upacara sungkeman ini sendiri dianggap sebagai bentuk sebuah bakti dan rasa hormat anak kepada orangtua yang telah membesarkan hingga dewasa. Dan hingga saatnya tiba, sang anak meminta izin dan doa restu untuk membina kehidupan yang baru, yaitu pernikahan.
Sungkeman memang memiliki momen emosional yang besar, karena biasanya sang anak akan meminta maaf atas kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya kepada orangtua. Sehingga tidak jarang ini seperti momen flashback akan kasih sayang orang tua selama ini kepada anaknya yang tanpa batas.
Upacara sungkeman sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia, namun sangat identik dengan tradisi Jawa. Upacara sungkeman yang memiliki makna sangat baik ini, sangat dianjurkan karena terkadang kita tidak memiliki waktu yang tepat untuk mengatakan “maaf” atau “terimakasih” kepada orang tua. Namun, dengan adanya prosesi upacara sungkeman ini anak dan orang tua menjadi memiliki kesempatan untuk meminta maaf dan memohon doa restu.